Senin, 10 Oktober 2016

Adik Ipar Tewas Dibantai, Tangan Putus, Wajahnya Lebih Parah

Adik Ipar Tewas Dibantai, Tangan Putus, Wajahnya Lebih Parah



Sketsanews.com – Yuslin Gulo, 27, tewas dibantai abang iparnya berinisial Fa, dengan cara mengenaskan. Pembunuhan sadis ini dipicu niat Yuslin ingin memboyong istri dan anaknya pindah ke Pelalawan, Riau,  Sabtu (8/10) malam.
173545_754982_pmx1
Rupanya Fa, tak terima dengan rencana korban. Sehingga mereka terlibat pertengkaran mulut hingga berujung maut. Pergelangan tangan kanan dan kiri korban pun putus ditebas pelaku. Parahnya wajah bagian kiri juga robek kena sajam.
Berawal ketika Yunisa Nolo istri Yuslin mendatangi rumah Fa di Blok H 32 Perumahan Pondak III PT Aneka Inti Persada, Kampung Tualang Timur, Siak pada pukul 20.30 WIB.
Maksudnya kedatangan ingin pamit pada abang kandungnya. Mereka sekeluarga ingin pindah ke Kabupaten Pelalawan. Menyusul rencana Yuslin ingin mencari pekerjaan baru. Mendengar perkataan itu, Fa meminta Yunisa memanggil suaminya. Dia ingin mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya sehingga mereka berniat pindah dari situ.
Tak lama, Yuslin datang ke rumah abang iparnya yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari tempat tinggalnya. Cerita punya cerita, Fa lalu menyarankan adik iparnya agar berangkat sendirian saja.
“Kalau mau keluar silakan kamu keluar, tapi anak istrimu tinggal di sini,” tegas Fa kepada Paur Subag Humas Polres Siak, Brigadir Dede Prayoga, seperti diberitakan Pekanbaru MX (Jawa Pos Group) hari ini (10/10).
Saran abang iparnya tak dapat diterima Yuslin. Maunya dia, anak dan istrinya ikut serta. Yuslin berprinsip, anak istrinya adalah hak dan tanggung jawabnya. Beda prinsip ini berujung perang mulut. Apalagi Masing-masing tetap dengan pendiriannya. Sementara Yunisa sebenarnya lebih cenderung mengikuti suaminya.
Kendati sudah diberi pengertian, Fa tak bergeming. Inginnya dia, adik kandung dan keponakannya tetap bersamanya. Di tengah adu mulut, Yuslin tiba-tiba beranjak pulang ke rumahnya. Lalu dia kembali ke rumah abang iparnya, tapi sudah dalam kondisi menenteng parang.
Tak mau ketinggalan, Fa pun mengambil parang dari dapur. Adu parang pun tak terhindarkan. Fa mengayun parang. Malangnya, bacokannya itu mengenai Yunisa yang berniat menengahi. Melihat adiknya terluka, Fa makin kalap. Menurutnya, Yuslin yang menjadi penyebab adik perempuannya terkena bacokan. Dengan emosi memuncak, pria 28 tahun itu membacok Yuslin.
Parang yang biasanya digunakan bekerja di kebun, kini mendarat di bagian wajah adik iparnya. Tidak itu saja, sabetannya yang membabi buta diliputi emosi juga menyasar bagian tubuh Yuslin yang lain.  Bahkan, tangan Yuslin putus lantaran terkena sabetan parang Fa. Tak kuasa menahan amukan sang abang ipar, Yuslin akhirnya terkapar bersimbah darah dan meregang nyawa seketika di di lokasi kejadian.
Kepolisian Sektor Tualang yang menerima laporan masyarakat terkait kejadian tersebut, langsung meluncur ke tempat kejadian perkara.
“Saat polisi tiba di lokasi, Fa sudah kabur. Sedang dilakukan pengejaran. Sementara jasad korban dititipkan sementara di Puskesmas Perawang guna proses visum dan menunggu datangnya pihak keluarga,” terang Dede.