UPDATE TENTANG DUA INSIDEN DI MONAS DAN CFD
Oleh : Ismail Fahmi
Sketsanews.com - Dua hari setelah CFD, bagaimana fakta-fakta di lapangan, atau kontra narasi di masing-masing insiden bermunculan?Sekilas saja kita lihat data Drone Emprit. Yang minat dengan data-data ini dalam format PDF, silahkan download di:
SlideShare | GoogleDrive
Baca Selengkapnya di Sketsanews.com
TREN
Pada tanggal 1 Mei, tren percakapan tentang intimidasi di CFD menurun drastis dengan total 7,1K mention. Sementara trend percakapan tentang korban meninggal di Monas semakin meningkat dengan total 15,9K mention.Dari grafik volume dan tren ini dapat kita lihat, rupanya berita meninggalnya dua korban karena pembagian sembako di Monas sudah tidak bisa lagi ditutupi oleh berita intimidasi di CFD. Mengapa bisa demikian?
SNA
Dari grafik SNA, ternyata cluster oposisi mendominasi kedua percakapan tersebut. Cluster pro tampaknya masih enggan membahas korban meninggal di monas. Sementara tentang intimidasi di CFD, cluster oposisi berbalik mendominasi percakapan.NARASI Tentang MONAS
Mengenai korban meninggal di Monas, cluster Pro kompak menggunakan berita dari Detik.com dan Merdeka yang mengutip penjelasan dari polisi bahwa kedua korban meninggal karena sakit, bukan karena antrean sembako. Cluster ini lebih banyak memfokuskan percakapan bahwa berita adanya korban meninggal karena ikut antrian sembako di Monas itu hoax.Yang paling netral adalah Budiman Sudjatmiko, dengan hati-hati menyebut kedua insiden dalam level "indikasi", dan mendukung pemberian sanksi kepada pelaku kedua insiden jika benar terjadi.
Sementara itu, cluster oposisi mengumpulkan berbagai referensi yang mendukung pernyataan sebelumnya tentang adanya korban meninggal. Mereka menggunakan konferensi pers dari orang tua korban, dan penjelasan dari Pak RT untuk membantah penjelasan dari Polisi bahwa itu hoax.
NARASI Tentang CFD
Terkait intimidasi di CFD, banyak bermunculan dari cluster pro berupa karikatur, meme, dan sketsa kreatif yang menunjukkan kekuatan dan ketidaktakutan sang ibu dan anak dalam menghadapi intimidasi dari begitu banyak orang di sekitarnya. Bahkan digambarkan seolah itu adegan terkenal dalam kisah pewayangan.Namun tampaknya cluster oposisi menemukan fakta dari jejak digital bahwa salah satu pria yang tampak melakukan intimidasi itu ternyata pemain lama dari cluster pro. Narasi yang mereka bangun berdasarkan jejak digital tersebut adalah bahwa insiden intimidasi itu sudah direncanakan, dan dilakukan oleh mereka yang sama-sama dari cluster pro.
CLOSING
Sudah ya, mari kita berpikir bagaimana kita sebagai bangsa bisa bersama-sama dalam sebuah cluster percakapan, agar bangsa ini bisa makin cerdas karena kehadiran media sosial.(in)