Kamis, 02 Juli 2015

Ini Ancaman yang Dihadapi Indonesia Versi Calon KaBIN

Rabu, 01 Jul 2015 | 04:11 am·

sutiyoso

Sketsanews.com – Calon Kepala Badan Intelijen Negara Letjen (Purn) Sutiyoso memaparkan beragam ancaman yang menghantui Indonesia. Hal ini disampaikan Sutiyoso dalam fit and proper (uji kelayakan dan kepatutan) di Komisi I DPR.

Ancaman yang pertama adalah ideologi. Menurut Sutiyoso, ancaman di bidang ideologi tidak boleh dianggap ringan.

"Ideologi ekstrem, seperti ISIS yang mampu memengaruhi pemuda dari berbagai negara. Dengan makin canggih teknologi informasi dan komisi, jika generasi muda tidak memahami dan mengamalkan Pancasila, ideologi ekstrem mudah berkembang," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (30/6/2015).

Di bidang politik, Bang Yos sapaan akrab Sutiyoso memaparkan, stabilitas politik Indonesia perlu makin diperhatikan. Apalagi Pilkada Serentak sudah dekat, 9 Desember 2015. Hal ini patut diwaspadai dengan adanya potensi konflik pilkada di 269 daerah yang akan menggelar Pilkada.

"Stabilitas politik dan keamanan pada tingkat daerah perlu diwaspadai. Sepuluh persen atau 27 kabupaten/kota terjadi masalah dalam pilkada akan terjadi gangguan stabilitas politik," kata dia.

Di bidang Ekonomi, penurunan nilai tukar rupiah akan mengganggu stabilitas pertumbuhan, pemerataan, dan keberlanjutan ekonomi, termasuk stabilitas fiskal APBN. Adanya gelombang panas El Nino yang diprediksi BMKG juga diperkirakan mengancam ketahanan pangan Indonesia.

Di bidang sosial budaya, sentimen SARA masih menjadi ancaman di berbagai daerah. Ini berpotensi menyulut kerusuhan. Adanya perusakan lingkungan di berbagai daerah juga dapat memicu kerusuhan sosial.

"Di bidang pertahanan dan keamanan, ancaman separatisme di beberapa provinsi tetap harus diwaspadai. Gerakan dari luar dan dalam negeri yang memprovokasi separatisme harus dicegah sedini mungkin," kata dia.

Salah satu yang harus ditangkal adalah ancaman dari penyusupan agen asing. Ketua Umum PKPI nonaktif itu menyebut, ancaman kejahatan terorganisir seperti narkoba, keuangan, pedagangan manusia imigran gelap, pembalakan liar dan penjarahan kekayaan laut semakin membahayakan kepentingan nasional.

"Pelanggaran kedaulatan di beberapa pulau, perlu diberi respon cepat tepat dan efektif. Tertinggalnya pembangunan di daerah perbatasan dan pulau terdepan dapat berpengaruh terhadap integritas teritorial indonensia," kata dia.

Mantan Wakil Danjen Kopassus yang lama di satuan Intelijen Sandi Yudha ini juga menilai ancaman teknologi informasi nyata dihadapi Indonesia. Apalagi dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi.

"Masyarakat Indonesia saat ini semakin intensif memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Di sisi lain pengaman terhadap infiltrasi melalui dunia maya serta perang telekom dan cyber relatif masih lemah," tegas dia.

 

Sumber: www.metrotvnews.com