Kamis, 02 Juli 2015

Ada Menteri Hina Jokowi, Siapa yang Dimaksud ?

Senin, 29 Jun 2015 | 22:00 pm·

358448_620
Sketsanews.com -. "(Ada) orang yang suka mengecilkan Presiden-nya dari belakang layar, tidak berterima kasih sudah diberi jabatan sebagai pembantu raja (Presiden)," kata Menteri DalamNegeri Tjahjo Kumolo di Jakarta, Minggu malam, 28 Juni 2015. seperti yang dilansir www.tempo.com Ia mensiyalir adanya ketidakkompakan dalam tubuh Kabinet Kerja, khususnya di antara para menteri.
Namun, ia enggan menyebut nama nama menteri yang bertentangan dengan Presiden Joko Widodo,walaupun ia mengantongi nama menteri tersebut.
Ia memperingatkan agar para pembantu presiden untuk focus kerja sesuai bidang dan keahlian masing masing, dan meletakkan semetara kemasan partai. "Pembantu Presiden (menteri, red) itu satu. Artinya sudah tidak ada lagi sekat dari partainya. Semua itu, kan, pembantu Presiden, sesuai dengan bidangnya masing-masing," ujarnya.
Tjahjo meminta kepada para menteri untuk tidak membuat pernyataan yang bertentangan dengan kebijakan Presiden kepada media

"Presiden sudah menginstruksikan kepada para menteri untuk fokus bekerja. Saya juga mengajak para menteri untuk jangan membuat pernyataan yang bertentangan dengan pernyataan Presiden Jokowi," katanya kepada wartawan.

Jika ada perbedaan pandangan atau pendapat mengenai kebijakan pemerintah, Tjahjo menyarankan agar usul tersebut disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo. "Saya kira Presiden Jokowi terbuka menerima pernyataan atau koreksi terhadap kebijakan beliau, apalagi di negara Indonesia yang demokratis ini. Silakan itu disampaikan kepada Presiden langsung dan tidak perlu penyampaiannya hanya di depan pers," ucap Menteri dari PDIP ini.

Ia menyampaikan hal itu sebagai tanggapan atas isu perombakan susunan atau reshuffle Kabinet Kerja. "Khususnya apabila bicara soal reshuffle kabinet, para menteri harus menyadari bahwa masalah tersebut adalah hak prerogatif Presiden, kapan saja beliau menginginkan itu atau tidak. Itu yang harus dihargai," ujar

ia mengaku siap pasang badan ketika ada mau meyerang atau menghina Presiden, karena menghina presiden itu sama dengan menghina lambang negara. "Sebagai Mendagri, tadi pagi saya sampaikan kepada Presiden bahwa siapa saja yang menghina Presiden, menghina lambang Negara, maka Mendagri siap membela. Siapa pun itu," kata Tjahjo di gedung Kemendagri (29/6/2015).